BLOG5  RIGHT SIDEBAR


KEMBANGKAN KERJASAMA KOLABORASI, FISIP UNITRI GANDENG UNSERA BANTEN

MALANG-Terus mengembangkan kerjasama kolaborasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang melakukan penandatanganan MoU dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Hukum Universitas Serang Raya (UNSERA) Banten, Rabu (18/01). Berlangsung di GOR UNITRI, penandatanganan tersebut juga diramaikan dengan kegiatan Seminar nasional Citizen Journalism bertemakan ‘Challenge and Trend in Digital Era’ yang menghadirkan dua narasumber dari masing-masing Fakultas, Fathul Qorib, S.I.Kom., M.I.Kom (UNITRI) dan Dr Abdul Malik, M.Si (UNSERA) Banten.

Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UNITRI, Asfira Rachmad Rinata, S.I.Kom., M.Med.Kom menjelaskan, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk kerjasama dan kolaborasi terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi antara Ilmu Komunikasi UNITRI dan Ilmu Komunikasi UNSERA. Ia berharap kerjasama ini dapat memberikan perkembangan bagi Prodi, Fakultas hingga Universitas.

“Kami berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti disini, tetapi nanti dapat bekerjasama untuk program lainnya seperti kampus merdeka, merdeka belajar, dan lainnya.”

Seperti diketahui, penandatanganan dokumen Memorandum of Understanding (MoU) yang dilangsungkan oleh kedua belah pihak tersebut disaksikan langsung oleh Prof Dr Widowati MP (Wakil Rektor I UNITRI), Dr Agung Suprojo, S.Kom., MAP (Dekan FISIP UNITRI), UPT Kerjasama UNITRI, Dr Abdul Malik, M.Si (Wakil Dekan I UNSERA), dan Liza Diniarizky Putri, S. IP, M. Kesos, M. Ikom (Dosen prodi Ilmu Komunikasi UNSERA).

Sementara itu, Seminar Nasional tersebut diikuti secara antusias oleh sebanyak 82 mahasiswa rombongan asal UNSERA Banten dan seluruh mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UNITRI Malang. Terlebih, topik yang dibicarakan masih hangat diperbincangkan di era digital saat ini yang mau tidak mau harus dihadapi terutama bagi seorang jurnalis.

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNITRI sekaligus pemateri seminar nasional. Fathul Qorib, S.Ikom, M.Ikom menyampaikan, tantangan terbesar bagi jurnalis di era digital bukan lagi tentang kecepatan dalam menyampaikan informasi, tetapi juga berkaitan dengan etika jurnalistik.

“Sekarang siapapun bisa menjadi wartawan. Ada Citizen journalism yang membuat siapa saja boleh menyampaikan informasi di media online. Kalau kita tidak dapat menghadapi tren dan tantangan saat ini, kita bisa tumbang. Media massa koncensional banyak yang gugur karena adanya media online.”

Karenanya, Pemateri kedua dari UNSERA Banten, Dr. Abdul Malik, M.Si menambahkan, informasi yang disampaikan dalam pemberitaan citizen journalism harus tetap sesuai dengan kebenarannya dan sesuai dengan fakta. Wakil Dekan I Unsera ini juga menegaskan, netizen sebagai pembaca juga harus memiliki literasi digital sehingga tidak mudah terpengaruh dengan berita hoax atau berita bohong di era citizen journalism.

“Terutama kepada mahasiswa, harus mampu menjadi penggerak, untuk memberikan edukasi kepada publik, tentang menjadi citizen jurnalism yang baik. Misalnya dengan cara membuat tulisan yang benar dan menjadi seorang citizen jurnalism yang baik.” Tutupnya. (HUMAS)